Sabtu, 18 April 2009

Luluskah Aku....


Entah apa yang diharapkan dari ujian nasional. Apakah untuk mencari tunas bangsa yang unggul, atau hanya untuk formalitas saja. Tak sedikit siswa SD, SMP, dan SMA yang malah terbebani karena Ujian Nasional. Dari apa yang saya alami, Ujian hanya untuk mencari nama dan menjaga gengsi antar sekolah.
Berapa kali sudahkah kita mendengar anak yang bunuh diri gara-gara tidak lulus, anak yang merasa terkucil dari teman-temanya yang sedang bahagia karena lulus. Bahkan ada di sekolah-sekolah daerah yang malah menghancurkan tempat belajar-nya selama tiga tahun. Itu hanya disebabkan mereka tidak lulus.
Bahkan ada yang merasa tidak adil, karena jeripayah, baik fisik maupun finansial terkuras selama 3 tahun hanya dibayar dengan empat hari yang menentukan. Apakah lulus, atau tidak.
Dan fakta yang saya temukan adalah antara pengawas dan sekolah sengaja bersekongkol, agar siswa dapat lulus semua. Apakah ini yang diharapkan dari ujian nasional. Jika hanya begitu, mengapa para siswa harus membayar dengan harga yang cukup mahal untuk mengikuti ujian. Dan banyak sekali orang tua murid yang sengaja berhutang agar anaknya mengikuti ujian. Bagus jika jeripayah ber-hutang itu dibayar dengan sebuah ke-lulusan, namun jika tidak lulus. Bisa-kah kita membayangkan?
Jika kita berada di posisi tersebut, apa yang akan kita rasakan. Sore ini tak sengaja saya membaca koran. Seorang ibu menangis di sekolahan anaknya. Hanya karena biaya Rp. 485.000 yang tak mampu di bayarkan. Sukakah kita dengan kisah seperti itu?
Sekarang tinggal melihat, bagaimana pelaksanaan ujian tahun ini? Apak sukses seperti yang kita harapkan? Atau malah membuat miris hati kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Trima kasih...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host